Pages

JEJAK TELAH DI LANGKAHKAN SERIBU KEHENDAK HARUS TERLAHIRKAN

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 24 Juni 2014

Pesona Etnic Nusantara Oleh Sanggar Tari Lanjong

Pesona Etnic Nusantara Oleh Sanggar Tari Lanjong

Dalam rangka ikut peduli melestarikan seni dan budaya di Kutai Kartanegara maka pada Jumat malam 20 Juni 2014, Sanggar Tari lanjong ( Shangrila ).pada Yayasan Lanjong Kutai Kartanegara kembali menggelar pertunjukan bertajuk Pesona Etnik Nusantara yang berlangsung diLadang Budaya Kelurahan Mangkurawang Tenggarong. 

Dimulai pukul 20.00 Wita penonton disuguhkan dengan Tari Jawa yang ditarikan oleh beberapa anak kecil dengan pakain khas jawa memakai belangkon tari ini menceritakan sekelompok gadis cilik dengan kelincahan dan leah gemulainya dalam menarikan tarian dari beberapa daerah seperti jawa, sumatra dengan wajah yang penuh keceriaan dan semangat mereka untuk melestarikan seni di indonesia, kemudian dilanjut dengan Tari Torauke yaitu tari gabungan dari batak, merauke dan papua. Menggelorakan semangat kebersamaan yang amat erat dalam diri anak-anak dengan penata tari yaitu Silvia Nurma Novianti, Tari baris cina yaitu mencakup unsur tari bali gerakannya pencak silat, Tari Payung Tarian ini menunjukkan rasa kebahagiaan dan kasih sayang dalam sebuah pergaulan yang membawakan pay

dalam gerakan menari atraktif
Sebanyak delapan repertoar tari yang ditampilkan malam itu, baik dari Shangrila maupun undangan dari SDN 028 Tenggarong. Shangrila sendiri menampilkan tarian kreasi seperti tari Baris Cina, Tari Torauke, Tari Payung, Tari Jawa dan tari Bagungan. Sedangkan SDN 028 menampilkan tari Jepen kreasi andalannya dengan tema “Lanjongku Wadah Beaksi”.Pertunjukan malam itu tersusun apik dan dibumbui pertunjukan musik dari La Mustafa yang berkolaborasi dengan Balada Musik Sungsang. Tidak ketinggalan grup musik Akar Rumput juga turut serta menunjukan kebolehannya dalam memainkan komposisi musik. Akar Rumput juga menjadi pemusik latar seluruh penari malam itu.Yang memberikan pembeda, para penari yang ditampilkan ternyata anak-anak kecil yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Terlebih lagi anak-anak SD kelas 1-2, keluguan mereka membuat para penonton tertawa lepas. Seperti kejadian di mana salah satu penari yang topinya terlepas pada saat pertunjukan dan mencoba memperbaiki letak topinya sementara rekan lainnya asyik menari. Tidak bisa memperbaiki letak topinya, dia malah mendatangi ibunya dan tidak melanjutkan pementasannya Suasana semakin rame dan hidup ketika tiba - tiba muncul sang koreo Dhipa Nurshandi menyanyikan lagu Indonesia Pusaka ' ini menggambarkan juga merupakan ajakan yang terkandung dalam pertunjukan tersebut,bahwa sedah sepatutnya kita sebagi warga /generasi penurus bangsa harus mencintai dan melestarikan warisan budaya bangsa agar tidak larut eforia budaya asing .




 
Dian Paramita atau lebih di kenal dengan Dhipa Nurshandi selaku ketua panitia sekaligus Penata Tari pada Shangrila dalam sambutannya mengatakan “Kegiatan ini adalah bentuk salah satu kegiatan rutin sangrila, bagaimana kita melihat progres dari anggota sangrila. Dan menyiapkan regenerasi para penata tari muda. Kita harus berani untuk meluangkan ide serta inspiratif yang kita dapat dalam sebuah bentuk gerakan. Ucapan terima kasih kepada seluruh anak didik saya dan para guru – guru saya yang selalu memberikan motovasi untuk tetap berkarya serta tak lepas peran orang tua yang mendukung anak mereka berkarya disangrila. Juga kepada motivator yang ada dilingkungan saya, serta Oi dan Awindo Kutai Kartanegara  Kalian luar biasa”.
Salam Budaya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates