Pages

JEJAK TELAH DI LANGKAHKAN SERIBU KEHENDAK HARUS TERLAHIRKAN

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 10 September 2014

Pada Suatu Hari yang Tak Mungkin

Setelah menempuh perjalanan jauh ke dalam batin
Kita berdua ‘kan duduk di sini
Di tepi Mahakam ini
Dilingkupi angin segar pagi hari
Dan hijau pepohonan menemani

Tapi karena jarak,
Ya, karena jarak
Kita terpisahkan berjauhan
Kau di seberang Mahakam sana
Aku di seberang sini
Namun tak ada jarak batin di antara kita
Lalu kita ‘kan saling bertatapan dalam diam
Seperti yang kau inginkan
Tapi kita tau, batin kita berbicara dalam seribu bahasa
Yang seluruhnya hanya bermuara pada satu makna:
Kata orang itu “cinta”
Atau prasangka belaka?
Atau bukan keduanya?
Kita berbincang panjang tentang kehidupan
Tentang dunia yang rawan, dan
negeri di atas awan
yang langitnya berhiaskan bintang-bintang
Matahari dan pelangi selalu setia menemani
Juga hujan, seperti yang kau inginkan
“Hidup itu dinikmatin dan di jalani *,” katamu lirih
Aku mengangguk tanda mengerti, seraya menimpali dalam hati,
“Dan kau adalah bagian terbaik dari mimpi*”
Pada suatu hari yang tak mungkin
Kita berdua kan duduk di sini
Di tepi Mahakam  ini
Dan kali ini
kau ada di sampingku
kepalamu bersandar di bahuku
sementara bumi hanyalah sebutir debu di telapak kaki kita..**

 


Dari Lubuk Hati

Dari Lubuk Hati

Matahari, bulan, bintang, kemarin, esok, sampai hari ini
Semua masa lalu yang akan datang dan pergi,
juga gunung, laut, jalan setapak pepohonan,
tanah dan sungai air mata kan bercerita tentang
segaris nasib, sejumput harapan, belajar dari kesia-siaan,
juga riwayat, sejarah, kadang gelap kadang terang
seperti pagi
yang terbit dari lubuk hati

Kenapa Membaca Sastra

Di suatu masa, entah kapan dan di mana
Seseorang mungkin akan bertanya kepadamu,
“Kenapa dirimu membaca sastra?”
Dan inilah jawabmu:
“Karena sastra, yang pertama dan utama, memberi pelajaran tentang hidup
Pelajaran yang tak didapat di ruang-ruang kelas mana pun
Karena sastra adalah seni
Seni bercerita, seni kata, gaya bahasa, pilihan kata,
cara pengungkapan penuh makna
Karena sastra bisa mengetuk pintu hati untuk sampai pada kesadaran
Kesadaran tentang hidup dan kehidupan, tentang kenyataan
tentang ketulusan
tentang diri dan orang lain
tentang kemanusiaan dan dunia
tentang alam semesta, Tuhan dan cinta
dari bilik sunyi hingga ke kedalaman samudra
dari gelapnya rimba belantara hingga ke batas cakrawala
Karena sastra juga berarti menata hati dan pikiran,
segenap panca indra, jiwa dan raga
Karena sastra memberi hati pada duka luka
pada kepedihan, penderitaan dan kebahagiaan
Karena sastra menerbitkan tangis dalam tawa
Selalu ada masanya sastra bisa memberi rasa
bagi mereka yang mati rasa
atau sekadar mencoba berdamai dengan rasa hampa
karena sastra memberi cahaya
Karena sastra menyentuh relung jiwa, menginspirasi sanubari
Dan karena sastra memberi getar pada hidup..”

 
Blogger Templates