Pages

JEJAK TELAH DI LANGKAHKAN SERIBU KEHENDAK HARUS TERLAHIRKAN

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 17 September 2014

Untuk Sahabatku


Untuk Sahabatku" pernah kita sama - sama rasakan panasnya mentari Hanguskan Hati,Hingga kita nyaris tak percaya bahwa Roda nasib memang berputar , sahabat masih Ingatkah Kau " Sepenggal syair lagu Bang Iwan Fals " belum ada judul " mengingatkan tentang perjalanan yang pernah kita awali bersama.
Di mana kita merindukan  kebaikan sebagai bentuk pengabdian diri kita sebagai mahluk Tuhan.dengn Niat yang sama  kita memulai untuk belajar  merevolosi diri sebelum merevolusi pribadi orang lain -dan kita memerlukan wadah sebagai tempat cita - cita bersama.hingga akhirnya kita membetuk Oi
Berawal dari sebuah posko relawan Niat kita mulai,dan Tak terasa perjalanan yang kita tempuh sudah hampir  2 Tahun sudah mendekati apa yang pernah kita diskusikan dulu .bukan untuk menyombongkan diri setidaknya hari ini aku ,kamu dan mereka sudah bisa menikmati apa yang menjadi Niat kita tentang kebaikan.
Sobat .
aku ingin cerita padamu tentang sebuah amanah yang harus saya pertanggungjawabkan terhadap apa yang kita mulai dulu semoga  tidak pernah ada kata lelah .Doakan aku di jauhkan  dari sifat yang sombong dan munafik.Do’akan saya mendapat kesehatan dan rezeki serta  bertahan di bawah benderamu, bendera Oi yang kita  banggakan itu, walaupun aku sendiri berada dalam lingkaran cemoohan,pemanfaatan sehingga kebesaran yang kita bangun adalah Semu. Namun di balik  itu aku selalu bersyukur masih punya satu dua sahabat bahkan lebih yang mampu mendengar apa kata hatiku, mereka adalah orang orang yang setia dalam komitmennya setidaknya sampai detik ini. merekalah yang perlu diberi penghargaan.
Tinggal waktulah yang menentukan Oi akan menggapai impiannya atau tidak, inilah pekerjaan kita semua untuk terus berkarya, mari hilangkan kepentingan kepentingan semu, kepentingan yang sementara. Mari kita mencoba membuat Oi ini akan terus hidup dan ada dalam perjalanan waktu tanpa di telan oleh pergantian zaman. Kaderisasi harus berjalan dan terus berlanjut…..sehingga ada penerus “impian-impian” kita, ada generasi-generasi hebat yang lahir akan melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan kita semua.





PENGERTIAN ORGANISASI SOSIAL

PENGERTIAN ORGANISASI SOSIAL
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama,manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Tipe-tipe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal Resmi

Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
ñ Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
ñ Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

Ciri-ciri organisasi sosial

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
  1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.

  1. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati be

Rabu, 10 September 2014

Pada Suatu Hari yang Tak Mungkin

Setelah menempuh perjalanan jauh ke dalam batin
Kita berdua ‘kan duduk di sini
Di tepi Mahakam ini
Dilingkupi angin segar pagi hari
Dan hijau pepohonan menemani

Tapi karena jarak,
Ya, karena jarak
Kita terpisahkan berjauhan
Kau di seberang Mahakam sana
Aku di seberang sini
Namun tak ada jarak batin di antara kita
Lalu kita ‘kan saling bertatapan dalam diam
Seperti yang kau inginkan
Tapi kita tau, batin kita berbicara dalam seribu bahasa
Yang seluruhnya hanya bermuara pada satu makna:
Kata orang itu “cinta”
Atau prasangka belaka?
Atau bukan keduanya?
Kita berbincang panjang tentang kehidupan
Tentang dunia yang rawan, dan
negeri di atas awan
yang langitnya berhiaskan bintang-bintang
Matahari dan pelangi selalu setia menemani
Juga hujan, seperti yang kau inginkan
“Hidup itu dinikmatin dan di jalani *,” katamu lirih
Aku mengangguk tanda mengerti, seraya menimpali dalam hati,
“Dan kau adalah bagian terbaik dari mimpi*”
Pada suatu hari yang tak mungkin
Kita berdua kan duduk di sini
Di tepi Mahakam  ini
Dan kali ini
kau ada di sampingku
kepalamu bersandar di bahuku
sementara bumi hanyalah sebutir debu di telapak kaki kita..**

 


Dari Lubuk Hati

Dari Lubuk Hati

Matahari, bulan, bintang, kemarin, esok, sampai hari ini
Semua masa lalu yang akan datang dan pergi,
juga gunung, laut, jalan setapak pepohonan,
tanah dan sungai air mata kan bercerita tentang
segaris nasib, sejumput harapan, belajar dari kesia-siaan,
juga riwayat, sejarah, kadang gelap kadang terang
seperti pagi
yang terbit dari lubuk hati

Kenapa Membaca Sastra

Di suatu masa, entah kapan dan di mana
Seseorang mungkin akan bertanya kepadamu,
“Kenapa dirimu membaca sastra?”
Dan inilah jawabmu:
“Karena sastra, yang pertama dan utama, memberi pelajaran tentang hidup
Pelajaran yang tak didapat di ruang-ruang kelas mana pun
Karena sastra adalah seni
Seni bercerita, seni kata, gaya bahasa, pilihan kata,
cara pengungkapan penuh makna
Karena sastra bisa mengetuk pintu hati untuk sampai pada kesadaran
Kesadaran tentang hidup dan kehidupan, tentang kenyataan
tentang ketulusan
tentang diri dan orang lain
tentang kemanusiaan dan dunia
tentang alam semesta, Tuhan dan cinta
dari bilik sunyi hingga ke kedalaman samudra
dari gelapnya rimba belantara hingga ke batas cakrawala
Karena sastra juga berarti menata hati dan pikiran,
segenap panca indra, jiwa dan raga
Karena sastra memberi hati pada duka luka
pada kepedihan, penderitaan dan kebahagiaan
Karena sastra menerbitkan tangis dalam tawa
Selalu ada masanya sastra bisa memberi rasa
bagi mereka yang mati rasa
atau sekadar mencoba berdamai dengan rasa hampa
karena sastra memberi cahaya
Karena sastra menyentuh relung jiwa, menginspirasi sanubari
Dan karena sastra memberi getar pada hidup..”

 
Blogger Templates